Dalam memimpin startup yang sangat dinamis, seorang leader sering dihadapkan dengan tantangan besar sehingga dibutuhkan sikap adaptif, efektif, namun tetap selektif. Tantangan tersebut antara lain mulai dari sumber daya manusia, pengembangan bisnis, hingga pendanaan startup. Oleh sebab itu, jenis gaya kepemimpinan dengan pendekatan yang sesuai dapat menentukan bagaimana jalannya sebuah startup. Penelitian Demja & Shurif (2021) mengungkapkan bahwa indikator keberhasilan seorang pemimpin menggunakan gaya kepemimpinannya jika ia mampu memengaruhi, mengarahkan, dan memberikan dampak yang signifikan.

Setelah sebelumnya di artikel pertama Skystar Capital membahas dua gaya kepemimpinan (coercive dan authoritarian) yang dikonsepkan oleh Goleman (2000), dalam artikel kali kedua dari tiga seri ini, kita akan mendalami kepemimpinan pacesetting dan affiliative. Pacesetting leadership memiliki ciri khas standar tinggi dan mengharapkan hasil cepat untuk mendorong produktivitas dan pencapaian target yang ambisius. Sementara itu, affiliative leadership berfokus pada hubungan emosional dan kesejahteraan tim sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan suportif. 

Pacesetting Leadership: Cara Efektif Hadapi Tekanan Startup

Mengenal Pacesetting Leadership

Pacesetting leadership dengan karakteristik standar kinerja tinggi sangat efektif digunakan dalam lingkungan startup yang bergerak cepat. Ini karena tujuan atau hasil yang diinginkan dapat terpenuhi dalam waktu singkat. Pemimpin yang mengadopsi gaya ini biasanya sangat kompetitif, fokus pada pencapaian hasil, dan menunjukkan keunggulan dalam kinerja mereka sendiri. Bahkan, tak jarang para pemimpin mengharapkan anggota tim untuk mengikuti ritme kerja, dedikasi, atau loyalitas mereka.

Salah satu kelebihan yang paling menonjol dari gaya kepemimpinan ini adalah kemampuan seorang leader untuk mendorong hasil yang cepat. Dengan menetapkan standar yang tinggi, pemimpin dapat mendorong anggota tim untuk bekerja lebih keras dan efisien. Meski begitu, pacesetting leadership dapat efektif digunakan jika seluruh anggota tim memiliki motivasi, kompeten, dan relatif independen.

Penggunaan Pacesetting Leadership dalam Startup

Pacesetting efektif digunakan jika startup memiliki prioritas utama berupa pencapaian target, khususnya dalam tim pengembangan produk maupun penjualan (sales). Walaupun gaya ini efektif, namun penelitian Moslehpour, dkk. (2018) menunjukkan pacesetting leadership juga dapat menyebabkan stres dan kelelahan jika tidak dikelola dengan baik. Ekspektasi pemimpin yang tinggi dalam rentang waktu yang singkat dapat menyebabkan tekanan tinggi pada anggota tim sehingga perlu adanya mekanisme monitoring yang seimbang antara proses dan hasil. Selain itu, fokus yang terlalu kuat pada kinerja individual pemimpin berpotensi menghambat kerja tim dan kolaborasi. Hal ini bisa menghambat kreativitas dan inovasi dalam jangka panjang. 

Kevin Mintaraga, Founder bythen, juga menjelaskan kepemimpinan ini harus digunakan sesuai dengan situasi perusahaan agar lebih efektif. Menurutnya, “Jadi ada beberapa situasi di mana gaya ini diperlukan untuk mendorong tim bekerja dengan lebih cepat dan mencapai target dalam waktu yang singkat. Namun, gaya ini juga perlu diimbangi dengan komunikasi yang jelas agar tim tetap termotivasi tanpa merasa terbebani.”

Pacesetting leadership ini kadang bisa menjadi tantangan karena kita perlu terus menjaga tempo dan standar yang tinggi. Namun, dengan pendekatan yang tepat, gaya ini bisa menjadi daya dorong yang kuat untuk mencapai milestone penting dalam perjalanan perusahaan.”

Affiliative Leadership: Bangun Harmoni, Kolaborasi, dan Inovasi di Startup

Apa Itu Affiliative Leadership?

Di sisi lain, affiliative leadership berfokus pada menciptakan keharmonisan dan ikatan emosional dalam tim. Gaya kepemimpinan ini sangat penting diadopsi oleh startup untuk membina lingkungan kerja yang kolaboratif dan suportif. Hal ini karena menurut penelitian Wang, dkk. (2022) affiliative leadership menekankan pentingnya kesejahteraan dan kepuasan anggota tim, yang dapat menghasilkan keterlibatan dan loyalitas yang lebih tinggi. 

Manfaat dan Larangan Affiliative Leadership

Di startup yang budaya dan dinamika tim terbilang sangat fluktuatif, affiliative leader dapat memainkan peran penting dalam membangun tim sekaligus mempertahankan talenta-talenta di dalamnya. Terlebih, di fase awal startup, membangun hubungan interpersonal yang kuat dan budaya kerja positif mampu menciptakan kepuasan karyawan yang lebih tinggi dan menurunkan tingkat turnover. Melalui affiliative leadership, tekanan ini dapat terbantu oleh dukungan berupa umpan balik positif dan afirmatif sehingga meningkatkan motivasi untuk terus berinovasi.

Namun, affiliative leadership juga memiliki beberapa kelemahan. Terlalu fokus pada hubungan interpersonal bisa jadi terlalu menolerir anggota tim sehingga menghindari memberikan umpan balik yang konstruktif atau menetapkan standar kinerja tinggi. Anggota tim pun mungkin dapat menganggap bahwa keadaan biasa-biasa saja dapat ditoleransi. Hal ini tentu dapat menghambat pertumbuhan dan pengembangan anggota tim, serta mengakibatkan ketidakjelasan dalam hal ekspektasi dan tujuan.

Saat memimpin bythen, tak jarang Kevin mengadopsi gaya kepemimpinan ini untuk memahami kebutuhan emosional anggota tim dan memastikan bahwa mereka merasa dihargai. Namun, agar tak membuat standar kerja menurun karena pendekatan personal yang terlalu intens, ia menggarisbawahi pentingnya menjaga keseimbangan antara hubungan dalam ranah pribadi dan profesional. 

“Dalam affiliative leadership, saya berusaha untuk selalu menjaga hubungan yang baik dengan anggota tim. Namun, pada saat yang sama, saya tetap harus membuat keputusan yang sulit demi kepentingan perusahaan,” jelas Kevin.

Ini adalah tentang menempatkan diri di posisi yang tepat, kapan harus menjadi teman dan kapan harus menjadi manajer.”

Pacesetting dan affiliative leadership memiliki konsep yang berlawanan, namun keduanya dapat saling melengkapi jika digunakan secara efektif. Dengan memahami keduanya, pemimpin dapat menciptakan lingkungan kerja positif, yang memungkinkan anggota tim berkembang dan berhasil secara optimal. 

Bersama Skystar Capital, kami bertujuan untuk menjadi modal ventura yang mendukung startup Anda bertumbuh. Melalui jaringan kami di berbagai sektor, kami bertekad untuk menemani perjalanan Anda sebagai mentor, pakar industri, penasihat, dan mitra strategis. Siap bertumbuh bersama kami? Kirimkan proposal Anda di sini atau mulailah obrolan dengan kami melalui contact@skystarcapital.com!

Ikuti akun media sosial kami di LinkedIn dan Instagram agar tak tertinggal informasi terbaru!