Mengelola tim internal yang beragam di startup fintech (financial technology) membutuhkan pendekatan yang strategis dan adaptif. Melalui artikel ini, kita akan melihat bagaimana Komunal, salah satu startup dalam portofolio Skystar Capital, berhasil membangun lingkungan kerja yang inklusif dan efisien. Sekaligus, mampu mengakomodasi timnya dengan latar belakang generasi dan ketahanan yang berbeda-beda.

Pengenalan Komunal dan Situasi BPR di Indonesia

Sejak didirikan pada 2019, Komunal memiliki tujuan utama untuk mendukung ekonomi daerah melalui platform yang menghubungkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan para penggunanya. Walaupun BPR memiliki peran krusial dalam menyediakan akses perbankan dan kredit kepada masyarakat yang sulit terjangkau bank konvensional, mengelolanya bukan hal yang mudah. Terdapat pengurangan jumlah unit sebanyak 12,61% jika dibandingkan pada 2020 akibat penyesuaian kebijakan Otoritas Jasa Keuangan. Meski begitu, pada November 2023, total aset BPR meningkat 8,35% (Rp193,1 triliun) dibandingkan periode yang sama dari tahun sebelumnya (Bisnis, 2024).

Angka ini menunjukkan BPR masih menjadi pilar penting dalam perekonomian daerah. Itulah yang membuat Komunal berpegang teguh terhadap komitmen mereka, yang digambarkan melalui tagar #TumbuhBersamaKomunitas. Tagar ini mencerminkan komitmen mereka untuk berkembang bersama para pemangku kebijakan, tim Komunal, pengguna, dan komunitas lokal. Fokus Komunal pada pengembangan daerah-daerah yang belum terjangkau oleh bank komersial besar, seperti kota-kota tingkat dua dan tiga di Indonesia, menjadi landasan bagi misi mereka untuk memperkuat perekonomian daerah melalui BPR.

Strategi Komunal dalam Pengelolaan Tim Remote

Sejak tahun 2020, Komunal telah menerapkan sistem kerja Work From Anywhere (WFA). Meskipun konsep ini masih diperdebatkan di berbagai perusahaan, Komunal melihatnya sebagai peluang untuk menarik talenta dari berbagai daerah tanpa harus memaksa mereka pindah ke kota besar, seperti Jakarta. Rico Tedyono, Co-Founder & COO Komunal, pun menjelaskan alasannya, “Komunal itu sebenarnya ingin menarik talent yang dari luar negeri atau yang anak-anak yang sekolah overseas, supaya spending kamu, supaya konsumsi kamu, supaya ekonomi di lokal itu juga bisa terdampak dengan pekerjaan yang kamu lakukan dengan taraf atau compensation yang cukup baik.”​

Menurutnya, orang-orang yang bekerja dari rumahnya masing-masing, terlebih timnya yang berada di kawasan rural, juga dapat memengaruhi roda perekonomian daerahnya. Selain berdampak positif terhadap ekonomi, penelitian Choudhurry, dkk. (2021) menunjukkan bekerja secara remote dapat menambah produktivitas anggota tim. Hal ini didukung oleh temuan bahwa tim yang bekerja remote cenderung mengalami lebih sedikit stres, yang berdampak pada meningkatnya kreativitas, efisiensi, dan kepuasan kerja mereka.

Untuk menjaga keterikatan dan kolaborasi tim yang bekerja dari berbagai lokasi, tentu bukan hal yang mudah. Namun, Komunal mengatasi tantangan ini dengan mengadakan Town Hall Meeting secara rutin. Setahun sekali, seluruh karyawan dari berbagai daerah diundang untuk berkumpul di tempat yang telah ditentukan. Selain itu, Rico juga memastikan pentingnya setiap informasi sekecil apa pun harus diketahui seluruh anggota timnya, atau dengan kata lain Keep People Informed (KPI), agar mereka semua merasa dilibatkan. 

Pemberian Insentif dan Evaluasi Kinerja yang Efektif

Komunal memahami pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan suportif. Oleh karena itu, Rico menyediakan ruang khusus bernama ‘saluran curhat’ untuk menjaga kesehatan mental tim Komunal karena seluruh tim dapat menyampaikan keluhan atau masalah yang mereka hadapi. Dampaknya, strategi ini efektif bagi Rico untuk memahami dan menangani masalah yang mungkin tidak terungkap melalui komunikasi formal. Sekaligus menjadi acuan untuk mengenal lebih baik setiap anggota tim.

Dengan sistem evaluasi kinerja 360 derajat dan penilaian  setiap semester, tim Komunal memberikan umpan balik yang konstruktif dan memastikan bahwa setiap individu memiliki jalur karier yang jelas sesuai dengan kinerja mereka. “Kita lakukan per semester, bukan per tahun. Kenapa kok per semester, nggak per tahun? Karena kalau per semester itu kita bisa langsung clarify di mana yang memang layak. Dan, ini semua untuk semua employee dari level yang paling bawah sampai yang senior, you can do this,” tambah Rico.

Di Komunal, edukasi bukan hanya soal sertifikasi, tetapi juga pembentukan pola pikir setiap anggota timnya. Itulah mengapa, Rico juga menerapkan edukasi literasi finansial yang tercermin dalam skema pemberian bonus. Biasanya, bonus dianggap sebagai hadiah tahunan dengan jumlah uang besar, yang membawa gratifikasi instan. Tak jarang, bonus justru  menimbulkan pengeluaran impulsif, yang terlihat di acara besar, seperti hari raya atau libur akhir tahun. Untuk mengatasi ini, Komunal merestrukturisasi sistem bonus menjadi pembayaran triwulanan. Meskipun nominal bonus menjadi lebih kecil, namun hal ini dilakukan untuk mendorong kebiasaan pengelolaan keuangan yang lebih baik.

Strategi Komunal ini sejalan dengan penelitian Harvard Business School yang menunjukkan bonus per kuartal dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas dan motivasi. Selain itu, memberikan bonus lebih dari satu kali dalam satu tahun, mendorong perencanaan keuangan yang lebih baik dan mengurangi kemungkinan pengeluaran impulsif. Hasilnya, strategi ini tidak hanya menguntungkan tim tetapi juga menerapkan misi Komunal yang lebih luas untuk mempromosikan literasi keuangan dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Mendorong Inovasi dan Pertumbuhan

Komunal juga mendorong inovasi melalui pendekatan gaya kepemimpinan para pendirinya, yaitu kepemimpinan demokratik dan kepemimpinan pelatihan. Dengan gaya demokratik, Rico dan para Founder lainnya melibatkan tim Komunal dalam pengambilan keputusan dan memberikan ruang bagi setiap individu untuk memberikan opini dan masukan. Ini memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil didasarkan pada perspektif yang luas dan dipertimbangkan dengan matang.

“Kita harus pastikan bahwa setiap masukan harus kita dengar, tetapi untuk implementasi kita harus benar-benar menjadi bijak,” kata Rico​​. Dengan strategi ini, Komunal berhasil menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan inovatif, yang mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan.

Melalui kisah Komunal, kita dapat mengetahui bahwa pengelolaan organisasi yang tepat dapat membawa berbagai dampak positif terhadap kinerja anggota tim. Terlebih, jika strategi tersebut sejalan dengan visi dan misi yang Komunal bawa sehingga penerapannya dapat membuat startup tumbuh dalam jangka waktu yang panjang dan memperluas kebermanfaatannya bagi orang banyak.

Bersama Skystar Capital, kami bertujuan untuk turut membantu para pemimpin untuk berkontribusi sebagai katalis pertumbuhan. Dengan memanfaatkan jaringan kami yang luas di berbagai sektor–termasuk media, jasa keuangan, layanan kesehatan, perhotelan, dan pendidikan–kami siap menciptakan dampak positif untuk membantu memberdayakan startup dan memfasilitasi pertumbuhannya.

Siap membawa startup ke level selanjutnya? Kirimkan proposal Anda di sini atau mulailah obrolan dengan kami melalui contact@skystarcapital.com dan ikuti akun media sosial kami di LinkedIn dan Instagram agar tidak terlewat update lainnya!