Fondasi kuat dari sebuah perusahaan rintisan (startup), bukan semata-mata tentang inovasi atau solusi yang ditawarkan saja. Masih banyak faktor penting lain yang perlu diperhatikan pendiri, salah satunya soal pendanaan. Walaupun bukan jawaban atas semua permasalahan bisnis, seretnya modal atau pendanaan hampir pasti akan berdampak pada  eksekusi  ide dan strategi bisnis. 

Ada berbagai metode yang dapat ditempuh para pendiri startup untuk mengumpulkan dana. Umumnya, setiap metode memiliki peranan berbeda pada tahap pertumbuhan perusahaan dengan hasil yang berlainan juga. Semakin tinggi tahap yang dicapai perusahaan rintisan, semakin besar juga jumlah pendanaan yang dapat diperoleh. Inilah yang harus diketahui oleh setiap pengusaha pemula tentang sistem pemodal ventura (VC).

Pengusaha startup tidak hanya akan mengumpulkan dana bantuan atau mendapatkan pinjaman dalam satu kali waktu saja. Hal ini karena startup identik dengan sifatnya yang sering ‘bakar uang’ atau bahkan merugi, maka dari itu penggalangan dana harus terus dilakukan secara berkala. Faktanya, semakin berkembangnya perusahaan, mereka akan kembali mengumpulkan lebih banyak modal. Proses akumulasi modal bisnis dalam perusahaan rintisan ini kerap dijuluki sebagai putaran pendanaan (fundraising rounds)

Setiap putaran dirancang untuk memberi pengusaha modal yang cukup untuk mencapai tonggak bisnis berikutnya. Biasanya para pendiri startup akan memperdagangkan ekuitas yang dimiliki perusahaan mereka sebagai modal yang dapat digunakan untuk naik level. Jangka waktu sisa ketersediaan dana (runway) antara putaran satu dengan yang selanjutnya itu dapat dilakukan dalam kurun waktu enam hingga 12 bulan (Cremades, 2018)

Namun, proses memperoleh pendanaan itu pun tak mudah. Tidak sedikit pendiri perusahaan rintisan kesulitan untuk menyampaikan ide dan rencana bisnis, sekaligus meyakinkan  para investor untuk berinvestasi. Salah satunya karena banyak kasus gagal yang dialami perusahaan rintisan setelah pendanaan awal. 

Hal ini diperkuat oleh penelitian Garg & Shivam (2017) yang menemukan bahwa tingkat keberlangsungan perusahaan rintisan setelah terjun ke pasar relatif sangat rendah. Meskipun berhasil memperoleh pendanaan awal, tetapi kurangnya perencanaan menyebabkan mereka gagal mempertahankan bisnisnya. Oleh karena itu, investor cenderung berhati-hati saat berinvestasi, khususnya pada perusahaan rintisan yang belum memiliki traksi bisnis yang cukup meyakinkan. 

Tak heran, akhirnya banyak perusahaan rintisan lebih memilih berpartisipasi dalam putaran pendanaan VC. Tahap putaran pendanaan VC dianggap lebih menjanjikan bagi pengusaha dengan sedikit atau tanpa riwayat operasional untuk mengamankan modal awal guna meluncurkan bisnis mereka. Saat memilih perusahaan, VC dan investor lainnya akan  mempertimbangkan tiga hal utama, yakni potensi pertumbuhan bisnis, kekuatan tim manajemen, serta daya tarik dan keunikan produk atau layanan tersebut (Fowler, 2021).

Dalam pendanaan VC, peluang keberhasilan dapat ditingkatkan dengan perolehan berbagai panduan dari investor dan pengusaha berpengalaman. Sebelum memutuskan melakukan pengajuan dana, sebagai pendiri, Anda perlu memahami lima tahap putaran pendanaan VC. Namun, sebelum beranjak ke tahap pertama, perusahaan rintisan akan melalui tahap pra-pendanaan awal (pre-seed funding).  

Prapendanaan Awal (Pre-seed Funding)

Prapendanaan alias bootstrapping ini adalah tahap pendanaan yang dilakukan perusahaan rintisan dalam masa pengembangan ide bisnis, seperti purwarupa produk atau jasa yang ditawarkan. Pendanaan di tahap perusahaan ini memiliki risiko kegagalan yang lebih tinggi karena masih berupa ide awal sehingga sangat kecil peluang adanya VC atau investor lain yang bersedia berinvestasi.

Tak ayal, sebagian besar pebisnis di tahap pra pendanaan awal sering kali mengelola modal awal yang bersumber dari pribadi atau kenalan terdekat. Pendanaan dari orang terdekat seperti keluarga, teman, atau dapat juga melalui malaikat investor (angel investor) cenderung berupa dukungan, bukan untuk mencari keuntungan. Umumnya, pendanaan di tahap paling awal ini berkisar antara 10 ribu hingga 300 ribu dolar AS, atau masih di bawah 500 ribu dolar AS (Rp 7,1 miliar). 

Ketika berhasil di tahap awal, maka masuklah ke lima tahap pendanaan yang jauh lebih krusial. Lima tahap ini akan dibahas dalam rangkuman berikut.

  • Pendanaan Awal (Seed Funding)

Di tahap ini perusahaan dituntut untuk lebih serius menjalankan ide bisnis dengan modal yang diperoleh agar bertumbuh menjadi perusahaan yang dinamis. Idealnya perusahaan sudah terjun ke pasar dan mendapatkan beberapa klien, meskipun dalam jumlah yang masih sedikit. 

Untuk memperoleh pendanaan tahap awal, pendiri sudah harus memiliki presentasi ide bisnis (pitch deck) yang menunjukkan bahwa perusahaan mereka layak dan memiliki potensi untuk berkembang. Selengkapnya cara menyusun presentasi bisnis strategis dapat dibaca pada artikel Skystar Capital di sini

Pendanaan awal ini berkisar antara 500 ribu hingga dua juta dolar AS, atau di bawah lima juta dolar AS (Rp 71,6 miliar). Biasanya pendanaan dilakukan oleh angel investor, meskipun sebagian VC juga bisa memberi pendanaan pada tahap ini seperti yang dilakukan oleh Skystar Capital. Hasil pendanaan yang terkumpul di tahap ini kemudian biasanya digunakan untuk kebutuhan riset pasar, pengembangan rencana bisnis, pembentukan tim manajemen, dan pengembangan produk. 

  • Pendanaan Seri A

Seri A biasanya merupakan putaran pendanaan pertama yang dimasuki oleh pemodal ventura. Namun, kini VC juga bisa masuk pada putaran dana awal. Di tahap ini, perusahaan harus sudah menjalankan rencana bisnisnya, memiliki pendapatan (revenue) yang konsisten, mengembangkan tim, dan memaksimalkan strategi pemasaran. Rencana jangka panjang juga harus sudah terlihat, misalnya tentang rencana sumber perolehan profit di masa mendatang.

Kebanyakan pendanaan Seri A berasal dari super angel investor dan perusahaan modal ventura tradisional dengan kisaran pendanaan di angka lima juta hingga 15 juta dolar AS, atau di bawah 20 juta dolar AS (Rp 286,7 miliar). Selain itu, perusahaan keluarga dan dana VC korporat juga dapat berinvestasi pada tahap ini. Para investor di putaran seri A tertarik pada perusahaan rintisan dengan strategi bisnis visioner, kompetensi pemimpin yang relevan, serta karakter pemimpin yang mumpuni untuk mengurangi risiko kegagalan investasi di pihak mereka.

  • Pendanaan Seri B

Sementara di Seri B, perusahaan dituntut untuk mampu membuktikan pertumbuhan performa kinerja dan siap untuk ekspansi ke skala pasar atau audiens yang lebih luas. Maka, dibutuhkan investasi modal yang jauh lebih besar, yakni di atas 20 juta dolar AS. Investor di tahap ini masih termasuk VC, VC korporat, perusahaan keluarga, dan VC tahap lanjutan. 

Jika investor Seri A mengukur potensi perusahaan, maka di Seri B mereka ingin melihat kinerja aktual dengan hasil produk atau layanan yang layak dikomersialisasi guna mendukung pendanaan berikutnya. Metrik kinerja harus meyakinkan investor bahwa pemimpin dan tim dapat mencapai kesuksesan di skala yang lebih besar. 

  • Pendanaan Lanjutan (Seri C+)

Untuk memperoleh pendanaan di putaran Seri C dan seterusnya, perusahaan harus memiliki basis pelanggan yang kuat. Tahap ini menunjukkan perusahaan sudah melakukan ekspansi skala global dan tetap menunjukkan pertumbuhan pertumbuhan eksponensial dan profitabilitas yang konsisten.

Investor cenderung lebih ingin berpartisipasi di Seri C dan seterusnya karena sudah ada kesuksesan yang telah terbukti, artinya risiko yang ditanggung akan lebih kecil.  Investor perusahaan ekuitas swasta, pengelola investasi global, hingga bank investasi di luar perusahaan VC tradisional lebih sering berinvestasi pada perusahaan di tahap ini. 

Saat perusahaan mencapai tahap pendanaan Seri C, maka bisnis tersebut berada di jalur pertumbuhan. Kesuksesan dan pendanaan tambahan yang diraih akan membantu proses pengembangan produk baru, menjangkau pasar baru, dan bahkan mengakuisisi perusahaan rintisan lainnya. Setidaknya, paling cepat perusahaan memerlukan waktu dua atau tiga tahun untuk mencapai fase ini.

  • Tahap Mezanin (Mezzanine)

Tahap akhir modal ventura menandai transisi perusahaan ke proses likuiditas, baik keluar (exit) melalui penggabungan dan akuisisi (merger and acquisition) atau go public. Bisnis Anda telah mencapai ‘kedewasaan’ dan sekarang membutuhkan pembiayaan untuk mendukung kegiatan atau acara besar saja.

Tahapan ini sering juga disebut tahap pra-publik. Kesuksesan perusahaan telah dibantu banyak investor sehingga kemungkinan para investor akan memilih menjual saham mereka demi memperoleh pengembalian investasi yang signifikan.

Dengan kepergian investor awal, artinya pintu bagi investor tahap akhir akan terbuka lebar dan mereka berharap mendapatkan keuntungan dari penjualan atau penawaran saham perdana ke publik--Initial Public Offering (IPO). 

Pada dasarnya, jumlah penggalangan dana bergantung pada berapa jumlah modal yang dibutuhkan untuk mengembangkan perusahaan rintisan hingga mencapai tujuan bisnis dalam periode waktu tertentu. Angka-angka pendanaan di setiap tahap pendanaan hanyalah gambaran untuk Anda mengidentifikasi di tahap mana perusahaan rintisan Anda berada dan berapa jumlah modal yang dibutuhkan pada tahap itu.

Terlepas dari apapun keputusannya, kesuksesan akhir bisnis Anda akan sangat bergantung pada manajemen arus kas. Jika menggalang terlalu banyak dana, maka Anda harus mengorbankan ekuitas berharga yang mungkin perlu dinegosiasikan di kemudian hari. Namun, jika menggalang dana terlalu sedikit, akan ada risiko bahwa Anda tidak dapat merekrut talenta terbaik ke dalam tim, kehilangan momentum penting, serta jalur tempuh pertumbuhan bisnis akan menjadi lebih lambat.

 

Penulis: Gabriella Thohir | Associate Skystar Capital | Skystar Capital – Pemodal Ventura – membantu akselerasi bisnis rintisan yang berfokus pada pendanaan awal.