Merintis startup bukan hal yang mudah, terlebih untuk mempertahankannya dalam jangka panjang. Melansir Kompas.id, sebanyak 90 persen startup berakhir dengan kegagalan di tahun pertama. Angka kegagalan yang tinggi ini menjadi momok bagi para calon pendiri usaha. 

Namun, kegagalan akan selamanya menjadi kegagalan sampai kita bisa menganggapnya sebagai sebuah proses belajar pengembangan diri. Kemauan untuk belajar inilah yang merupakan aspek fundamental dalam kesuksesan merintis startup.

Salah satu faktor banyaknya startup mengalami kegagalan adalah tidak sesuainya produk yang dijual dengan kebutuhan pasar. Itulah mengapa, penting bagi pendiri usaha untuk belajar dan menerapkan konsep product market fit, yaitu kondisi pasar yang memiliki konsumen potensial dengan sebuah produk (barang/jasa) yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumennya. Pendek kata, apakah produk kita sudah menjadi solusi bagi target konsumen?

Lantas, langkah apa yang harus diterapkan untuk mengimplementasikan product market fit pada startup agar dapat sesuai kebutuhan pasar dan memberikan kepuasan kepada konsumen?

1. Ketahui Masalah Konsumen

Pastikan startup memberi solusi akan masalah masyarakat atau konsumen. Maka dari itu, perlu dilakukan riset dengan tujuan mendapatkan data perihal pendapat dan umpan balik masyarakat atas minat mereka terhadap produk atau layanan yang ditawarkan. Data yang sifatnya faktual, terkini, dan logis akan mengarahkan startup untuk menemukan pasar dan produk yang tepat.

Seperti yang diterapkan BASE, yaitu startup produk kecantikan berkonsep personalisasi. Awalnya mereka melakukan tahap observasi melalui pain-point calon konsumen. Kemudian, mengidentifikasi dan memvalidasi masalah konsumen yang harus diselesaikan dengan produk yang ditawarkan. Setelah itu, terus mengiterasi bagaimana membuat proposisi produk agar dapat memiliki nilai tambah sekaligus jawaban bagi masalah konsumen.

 

2. Kembangkan Minimum Viable Product

Agar mendapatkan data dan umpan balik masyarakat, startup dapat juga mengembangkan minimum viable product (MVP) atau sebuah prototipe yang nantinya akan dikenalkan kepada konsumen potensial. Cara ini dapat dikatakan lebih efisien dibandingkan mengembangkan dengan berdasarkan produk akhir, kemudian memperkenalkannya kepada masyarakat. 

Implementasi pengembangan MVP dapat dilihat pada melesatnya pertumbuhan pengguna Carro, pasar mobil online yang dirancang untuk menyederhanakan transaksi mobil. Transaksi pertama yang dijual pada platform pertamanya adalah MVP. Namun, MVP tetap di-launch berdasarkan second hand car (mobil bekas) yang berkualitas juga proses kredit yang mudah sehingga pengalaman transaksi dapat memenuhi, bahkan melebihi harapan konsumen.

 

3. Deskripsikan Nilai Manfaat Produk

Penting bagi startup untuk membuat deskripsi proposisi singkat atau manfaat dan nilai produk yang akan ditawarkan kepada masyarakat. Proposisi ini hadir sebagai pernyataan, janji, dan sekaligus alasan bagi masyarakat untuk membeli atau mengonsumsi produk yang ditawarkan. Itu sebabnya, proposisi yang diberikan harus secara spesifik menjelaskan bagaimana produk dapat memenuhi kebutuhan, mengatasi masalah, dan lebih baik dibandingkan produk serupa di pasar.

 

4. Identifikasi Model Bisnis

Di kala merintis perusahaan baru, penting untuk menerapkan model bisnis yang tepat. Pasalnya, model bisnis sudah sepatutnya mencakup rancangan biaya awal, strategi pemasaran, riset, dan pendapatan serta pengeluaran. Model bisnis yang akan diterapkan juga menentukan dapat bermitra dengan siapa dan bagaimana cara beradaptasi dengan perubahan zaman. 

Seperti perusahaan Mooimom yang bekerja sama dengan beragam pemasok papan atas di luar negeri, untuk meluncurkan produk ibu dan anak terkini. Mengatur beragam pemasok bukan hal mudah, tetapi dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi di era digital, yaitu Enterprise Resource Planning (ERP). Ini adalah langkah cerdas sebab memang sudah banyak produk ibu dan anak yang beredar, tetapi yang membedakan Mooimom adalah bisnis model supply chain yang efisien karena sentralisasi teknologi yang dibangun di dalam dapur mereka.

 

5. Analisis Tren Pasar

Melakukan analisis tren pasar merupakan sesuatu yang fundamental bagi startup, khususnya untuk mengetahui hal yang sedang booming dan digemari masyarakat, dan menentukan apakah pasar sedang tumbuh, stagnan, atau menurun. Selain itu, startup juga wajib mengetahui kebijakan pemerintah dan menganalisis seberapa besar pengaruhnya terhadap startup dan perubahan tren di masyarakat, khususnya target konsumen.

Apabila kita tahu tren pasar dan kebijakan pemerintah, kita akan dengan tepat mengambil tindakan untuk mengakomodasi startup. Hal ini juga sekaligus untuk melihat bagaimana dan masalah apa saja yang akan muncul pada startup di kala tren berubah dan pemerintah mengeluarkan kebijakan.

Oleh karena itu, dengan mengimplementasikan product market fit sebagai rancangan fundamental, startup akan memiliki faktor penentu keberhasilan, seperti produk yang sesuai kebutuhan pasar dan elemen-elemen yang dapat membuat produk mengatasi masalah masyarakat.

Ingin tahu lebih lanjut perihal VC dan bagaimana memulai dan mengembangkan startup? Skystar Capital, perusahaan modal ventura, menyediakan waktu untuk berdiskusi di setiap Jumat ke-4 di setiap bulannya!

Penulis: Juvenco Pelupessy – Principal Skystar Capital | Skystar Capital – Venture Capital – membantu akselerasi bisnis rintisan yang berfokus pada pendanaan awal