Perkembangan teknologi yang sangat cepat membuat setiap inovasinya selalu ditunggu oleh penggunanya. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah kemunculan Web3. Sebagai generasi ketiga dari perkembangan internet, Web3 menawarkan konsep baru yang berfokus pada desentralisasi dan kontrol data oleh pengguna. Dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence), Web3 kini memungkinkan pengalaman digital yang bukan hanya lebih personal, tapi juga lebih aman. Hal ini karena pengguna bisa ‘mengendalikan’ identitas digital mereka tanpa bergantung pada pihak ketiga.
Salah satu perusahaan portofolio Skystar Capital, yaitu bythen, muncul sebagai bisnis rintisan baru yang turut berperan dalam mengembangkan solusi AI berbasis Web3, terutama dalam fenomena alter persona yang memperkuat peran identitas digital di masa depan.
Tren Pseudonimitas sebagai Identitas Digital
Dalam dunia maya, identitas digital adalah aspek penting yang otomatis melekat pada penggunanya. Dalam Web3, identitas ini kemudian dibawa ke tingkat yang lebih tinggi karena pengguna lebih leluasa dalam mengontrol bagaimana persona yang ingin ditampilkan. Perubahan ini dinilai sangat signifikan karena mengubah dinamika kepercayaan dan interaksi di ruang digital.
Menurut laporan “Avatars: Shaping Digital Identity in the Metaverse” oleh Blockchain Research Lab pada 2023, pasar identitas digital, khususnya avatar, diperkirakan akan tumbuh secara eksponensial seiring dengan perkembangan teknologi Web3 yang semakin menjadi arus utama. Diperkirakan pula pasar dari produk ini akan mencapai 500 juta dolar pada 2030, yang turut didorong oleh meningkatnya permintaan akan personalisasi pengalaman digital.
Proyeksi di atas, didukung juga oleh generasi muda yang saat ini menunjukkan tren pseudonimitas di media sosial. Banyak dari mereka memiliki dua akun berbeda—satu akun yang nyata untuk teman dan keluarga, dan satu lagi akun anonim yang digunakan untuk berekspresi secara lebih bebas—dan terkadang cukup kontras dari segi username hingga isi kontennya (der Nagel, 2017). Di sana, mereka kerap kali menggunakan foto profil berupa karakter fiksi, artis favorit, atau bahkan hewan, untuk menjaga anonimitas. Hal ini memungkinkan mereka untuk beropini dengan lebih leluasa tanpa takut dikenali, terutama dalam topik-topik sensitif, seperti politik.
Menurut Kevin Mintaraga, Founder bythen, fenomena ini mencerminkan kebutuhan akan privasi dan keamanan yang semakin meningkat, terutama di tengah maraknya ancaman teknologi, seperti deepfake, yang dapat menyalahgunakan informasi pribadi pengguna.
“Gen Z itu very active gitu, ya. Kemudian juga mereka pengen punya equality dari attribute bias. Jadi, ada attribute bias yang sering kali terjadi di social media, selain daripada itu juga kita melihat ada increase dari sisi security di mana sekarang ada deep fake technology.”
Selain itu, faktor seperti bias atribut di media sosial juga mendorong penggunaan akun pseudonim. Tidak semua orang merasa nyaman tampil di depan kamera atau memiliki penampilan yang ideal sebagai influencer. Oleh karena itu, identitas alternatif melalui gambar profil ini menjadi cara untuk tetap membangun pengaruh dan mendapatkan peluang, tanpa harus menunjukkan diri secara langsung. “Makanya dari situ kita merasa PFP atau kami sebutnya profile picture ini ya, harus berevolusi untuk menjadi aset yang produktif, untuk saya bisa dipakai sebagai alternative identity saya,” tambah Kevin, menjelaskan visi di balik pendirian bythen.
Fenomena Alter Persona: Gelombang Baru Identitas Digital
Salah satu tren paling menarik dalam dunia Web3 adalah fenomena “alter persona” atau budaya gambar profil (profile picture (PFP) culture). Namun, ini bukan hanya tentang avatar atau seni digital, melainkan tentang menciptakan dan memiliki identitas digital yang unik, yang mewakili persona seseorang di dunia maya. Alter persona ini sering kali terhubung dengan NFT (Non-Fungible Tokens), yang memberikan kepastian kepemilikan di dunia web yang terdesentralisasi.
Melihat potensi besar ini, bythen menyediakan layanan yang bertujuan untuk memberdayakan setiap individu untuk mempunyai hak intelektual (HAKI) dari karakter mereka. Sehingga, mereka dapat menggunakannya sebagai persona di media sosial. Tak hanya itu, mereka kemudian dapat menggunakan karakter-karakter ini sebagai persona di media sosial. Selain itu, karakter-karakter ini, sebagai “kembaran digital” atau “agen AI pribadi” setiap individu, dapat dilatih untuk menjadi AI, yang berfungsi sebagai representasi digital pengguna dan sebagai dasar untuk pembuatan konten.
“Kita bisa train dia jadi companion kita, gitu. Jadi, misalnya, “Saya mau pesan gojek dong, lapar nih!” Ya, dia bisa bantu pesenin. Atau misalnya, “Cariin saya tiket dong, saya mau pergi ke Bali.” Ya, dia bisa cariin paling murah. Ya, basically kita bisa suruh-suruh, mau jadi companion atau digital twin, itu kita bisa set up,” jelas Kevin.
Melalui bythen, dapat dilihat bahwa kolaborasi antara AI dan Web3 bukan lagi sekadar kemungkinan. bythen telah menciptakan standar dengan fokus pada penciptaan solusi AI yang tidak hanya sejalan dengan Web3, tetapi juga keresahan mayoritas pengguna internet. Ini semua dapat terealisasi karena Kevin selalu menekankan pentingnya terus berinovasi serta berfokus pada kebutuhan konsumen, dengan mendengarkan umpan balik dan memahami pain point mereka untuk terus menyempurnakan solusi yang ditawarkan.
Lebih lanjut “Skystar Capital berinvestasi di bythen karena tim pendirinya yang kuat dengan rekam jejak yang terbukti, termasuk keberhasilan exit Bridestory ke Tokopedia. Selain itu, bythen secara strategis berada dalam pasar yang berkembang pesat di sektor-sektor dengan pertumbuhan tinggi seperti Chatbot, Intelligent Virtual Avatar, Extended Reality, dan Metaverse,” ujar Abraham Hidayat, selaku Managing Partner.
Skystar Capital bertujuan untuk turut membantu para pemimpin untuk berkontribusi sebagai katalis pertumbuhan. Dengan memanfaatkan jaringan Skystar Capital yang luas di berbagai sektor–termasuk media, jasa keuangan, layanan kesehatan, perhotelan, dan pendidikan–kami siap menciptakan dampak positif untuk membantu memberdayakan startup dan memfasilitasi pertumbuhannya.
Siap membawa startup ke level selanjutnya? Kirimkan proposal Anda di sini atau mulailah obrolan dengan kami melalui contact@skystarcapital.com!
Ikuti akun media sosial kami di LinkedIn dan Instagram agar tidak terlewat update lainnya!