Kini, perhatian perusahaan dalam meluncurkan produk tidak hanya berfokus pada kualitas dan kepuasan konsumen saja, melainkan meningkatkan beragam inovasi produk yang ditawarkan juga. Penelitian yang dilakukan Copper dan Edgett (2012) menunjukkan perusahaan yang terus-menerus menciptakan beragam produk atau layanan baru relatif akan tumbuh lebih cepat dibandingkan yang hanya mengandalkan pengembangan produk saja.
Akan tetapi, terus berinovasi dan meluncurkan produk baru tidaklah mudah. Tidak sedikit juga perusahaan malah mengalami kemerosotan penjualan secara berkala, terutama perusahaan rintisan. Hal ini dapat terjadi karena perusahaan rintisan (startup) kerap kali belum bisa memenuhi standar kualitas dan hanya ikut-ikutan meluncurkan produk baru hingga akhirnya gulung tikar.
Lantas, bagaimana cara merancang inovasi produk atau layanan baru yang tepat sekaligus mendukung pertumbuhan dan perkembangan perusahaan?
Lakukan Riset
Pengembangan produk baru memang dimulai dengan ide dan konsep. Akan tetapi, kita tidak boleh melupakan riset. Dengan melakukan riset, kita akan mengetahui produk yang sesuai kriteria perusahaan dan terutama, menjawab kebutuhan konsumen. Lebih dari itu, riset akan membuat produk kita menjadi lebih baik, memenuhi standar pasar, dan meminimalisir timbulnya masalah di masa depan.
Sebagai contoh adalah produk Julo yang memiliki keunggulan pada bagian credit scoring engine, yaitu proses untuk menentukan tingkat kelayakan calon nasabah layanan pinjaman atau kredit pada institusi keuangan. Proses ini dilakukan dengan memeriksa dan menganalisis berbagai berkas pendukung, seperti slip gaji, laporan pajak, bukti pembayaran, rekening koran, hingga verifikasi lapangan. Semakin besar atau banyak pinjaman yang diajukan, maka proses penilaiannya akan lebih mendalam dan melibatkan berkas yang lebih banyak.
Oleh karena itu, tim R&D Julo mengembangkan sistem screening yang berlandaskan teknologi computer algorithm. Pengembangan sistem ini terlihat pada kemampuan verifikasi kelayakan berkas dalam jumlah banyak dengan waktu yang singkat, sehingga fasilitas yang diberikan kepada calon nasabah lebih cepat dengan nilai yang layak.
Terbuka untuk Berkolaborasi
Pada dasarnya, tidak ada yang salah bila ada dua perusahaan bekerja sama atau melakukan kolaborasi, baik dalam pasar yang sama maupun berbeda. Pasalnya, kolaborasi dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan kedua perusahaan.
Selain itu, kolaborasi akan berpeluang meningkatkan strategi pemasaran, menambah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan lama sekaligus menarik pelanggan baru, dan memperkaya produk yang dapat ditawarkan. Seperti yang dilakukan Sirclo, perusahaan e-commerce enabler, ketika melakukan akuisisi atas Warung Pintar, startup yang bergerak dalam pengembangan warung di Indonesia.
Mengutip dari Kontan.co.id, Brian Marshal selaku Chief Executive Officer (CEO) Sirclo Group mengungkapkan bahwa menggandeng Warung Pintar ke dalam ekosistem Sirclo merupakan wujud komitmen mereka dalam mengakomodasi pelaku usaha dengan skala lebih besar.
Buat Purwarupa yang Tepat
Tentunya, sebelum meluncurkan produk akan banyak pertanyaan yang harus diajukan dan beragam faktor yang patut dipertimbangkan. Salah satu yang paling fundamental adalah pertanyaan terkait rancangan (purwarupa) produk. Pertanyaan ini sudah mencakup bagaimana hasil riset kebutuhan konsumen, produk apa dan kapan akan diluncurkan, dan mengetahui strategi pemasaran yang tepat.
Contoh yang baik adalah ketika BASE meluncurkan produk kecantikan berbasis personalisasi. Dalam prosesnya, perusahaan ingin mengedukasi penggunaan produk kecantikan yang seharusnya bergantung pada jenis kulit dan aktivitas keseharian dari setiap pengguna. Dengan begitu, produk kecantikan yang digunakan dapat secara efektif mengatasi masalah kulit.
Itulah mengapa, mekanisme pembelian produk kecantikan BASE akan diawali dengan meminta informasi serta pendapat konsumen. Setelah itu, BASE akan mengidentifikasi jenis kulit pengguna agar diketahui formula yang tepat dan produk kecantikan yang dibeli tidak melenceng dari tujuan utama, yaitu menjadi solusi atas masalah kulit pengguna.
Inovasi dan keragaman produk yang diluncurkan oleh perusahan-perusahan di atas merupakan salah satu upaya adaptasi terhadap adanya perubahan zaman. Sementara, perusahaan yang tidak berupaya melakukan inovasi, cepat atau lambat akan ditinggalkan pelanggan dan gulung tikar. Dengan demikian, penting bagi perusahaan untuk berinovasi dalam meluncurkan produk agar tetap relevan dan terus tumbuh serta berkembang.
Ingin tahu lebih lanjut perihal VC dan bagaimana memulai dan mengembangkan startup? Skystar Capital, perusahaan modal ventura, menyediakan waktu untuk berdiskusi, brainstorm, network, atau pitch, di setiap Jumat ke-4 di setiap bulannya. Mari terhubung dengan Skystar Capital yang siap menemani langkah perjalanan startup Anda!