Sembilan dari sepuluh perusahaan rintisan (atau yang biasa disebut sebagai startup) akan gagal. Laporan penelitian oleh Startup Genome di tahun 2019, lebih rinci menyebutkan bahwa sekitar 21.5 persen gagal pada tahun pertama beroperasi, 30 persen gagal dalam dua tahun, 50 persen gagal dalam lima tahun, dan 70 persen gagal dalam sepuluh tahun. Bagaimana kondisi di Indonesia sendiri? Berdasarkan data dari startupranking.com, pada 2021 ini, terdapat 2.200 startup di Indonesia, turun dari 2.400 di 2020, yang salah satunya diakibatkan oleh pandemi. Setelah mengetahui fakta tersebut, bagaimana sesungguhnya perusahaan rintisan ini dapat dibantu?

Semakin banyak perusahaan-perusahaan rintisan yang menciptakan produk baru berbasis teknologi untuk menyelesaikan suatu permasalahan bagi target audiens. Teknologi sudah seperti bagian yang tidak terelakkan bagi masyarakat Indonesia khususnya, seiring dengan semakin majunya perkembangan gawai dan pengaruh media sosial. Teknologi mampu mendemokratisasi akses dan memberikan banyak kemudahan dan gratifikasi instan lainnya.

Pemodal ventura sendiri menurut Keppres No.61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan pasal 1 ayat (11), didefinisikan sebagai “badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee company) untuk jangka waktu tertentu”. Sebagai imbal balik dari dana yang diinvestasikan, pemodal ventura lantas mendapatkan porsi kepemilikan saham dari perusahaan tersebut. Lalu, apakah pemodal ventura hanya berperan memberikan pendanaan saja?

Sinergi Jaringan untuk Akselerasi

Di luar pendanaan, keuntungan lainnya yang akan diperoleh sebuah startup antara lain adalah akses dan sinergi terhadap koneksi-koneksi yang dimiliki pemodal ventura untuk pengembangan bisnis yang strategis. Selain itu juga wawasan ahli yang dimiliki oleh tim analis investasi pemodal ventura dalam berbagai industri, juga akan membantu para wirausahawan dalam akselerasi bisnisnya. Inilah alasan pentingnya wirausahawan untuk melihat latar belakang dan nilai tambah yang dapat dibawa oleh perusahaan modal ventura sebelum menerima pendanaan investasi tersebut.

Dari segi pendanaan, pemodal ventura umumnya fokus kepada satu tahap investasi yang spesifik. Contohnya, di Skystar Capital, fokus investasi kami adalah terhadap perusahaan startup yang masih berada dalam tahap awal, yaitu tahap pendanaan Seed sampai Series A. Dengan kata lain, kami mengkhususkan pendanaan ke perusahaan startup yang baru berjalan setidaknya 1-2 tahun dengan produk atau jasa yang telah mendapatkan product-market fit.

Sebagai pemodal ventura, Skystar Capital berdedikasi mencari dan mendukung perusahaan startup yang kami yakini akan sukses di 5-10 tahun yang akan datang, atau bahkan mencapai status unicorn (yaitu perusahaan startup yang bernilai lebih dari US$1 miliar). Lalu, bagaimana pemodal ventura seperti Skystar Capital, menilai potensi sebuah startup yang layak mendapatkan investasi pendanaan?

Kriteria Penilaian Potensi Startup

Pada umumnya, perusahaan modal ventura mengamati tiga hal utama saat menilai startup pada tahap awal, yang akan dibahas pada artikel mendatang. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Profil Tim: Startup selayaknya dipimpin dan berisikan tim yang memiliki keterampilan, kompetensi, dan juga pengalaman yang mumpuni agar dapat melaksanakan tugas-tugas yang akan mereka hadapi dalam proses perkembangan dan keberlanjutan startup.
  2. Ukuran Pasar: Startup harus berada di dalam pasar yang cukup besar. Ini karena seberapa besar peluang untuk startup tersebut bisa masuk ke dalam pasar, bergantung kepada ukuran pasar.
  3. Model Bisnis: Model bisnis adalah sumber inti penghasilan startup tersebut. Maka dari itu, pemodal ventura akan mencari startup dengan model bisnis yang bisa menghasilkan penghasilan berulang dan traksi yang menjanjikan. Traksi menjadi tolak ukur keberhasilan dan juga validasi bahwa produk tersebut diminati oleh target audiens.

Telah disebutkan di awal bahwa tingkat kegagalan perusahaan startup amat tinggi. Kontributor signifikan kegagalan startup yang terjadi selain karena komposisi tim, ukuran pasar yang tidak potensial, dan juga model bisnis yang tidak menjanjikan, juga disebabkan akan kurangnya kapital atau pendanaan yang dimiliki. Terlebih pada tahap awal membangun sebuah startup, modal yang besar diperlukan untuk membangun produk yang lebih bagus, akuisisi pelanggan baru, maupun meningkatkan nilai jenama agar bisa merebut pangsa pasar dari para petahana.

Tidak diragukan, perjalanan membangun dan juga menjalankan startup akan teramat menantang. Pemodal ventura memang bukan satu-satunya jawaban atas semua permasalahan saat menjalankan bisnis. Namun, pemodal ventura dapat menjadi salah satu katalis, tidak hanya untuk penggalangan dana, tetapi juga sebagai mentor yang dapat memberikan keahlian, saran, dan mitra strategis.

Skystar Capital menyadari hal tersebut, dan berharap dengan dukungan jaringan dari industri media dan telekomunikasi, layanan keuangan, pertanian, kesehatan, perhotelan, dan sektor pendidikan, kami dapat menjadi bagian dari solusi bagi startup yang potensial. Artikel dalam kolom ini adalah sebagian kecil dari dedikasi kami sebagai pemodal ventura, dalam berkontribusi bagi keberlanjutan dan pengembangan ekosistem startup digital di Indonesia.

Penulis: Gabriella Thohir | Investment Associate Skystar Capital | Skystar Capital – Pemodal Ventura – Membantu Akselerasi Bisnis Rintisan (Startup) di Asia Tenggara dan Indonesia pada Tahap Awal