preload
preload

Wajib Paham Tren Venture Capital pada 2023 Ini!

Written by: Gabriella ThohirPublished on: 22 May 2023
img

Beberapa dari kalian mungkin bertanya-tanya dari mana suatu perusahaan startup mendapatkan dana? Salah satunya adalah pemodal ventura (venture capital) yang berasal dari investor besar hingga lembaga perbankan. Dalam pendanaannya, venture capital hanya mendanai startup yang mereka yakini memiliki potensi besar di masa depan.

Itu sebabnya, tidak semua startup dianggap memenuhi kriteria kelayakan yang ditetapkan venture capital. Setelah memenuhi kriteria, startup akan dievaluasi kinerjanya. Venture capital juga turut memberikan saran hingga membantu mencari SDM untuk perkembangan bisnis startup. Hal ini membuktikan bahwa pemodal ventura memiliki peran besar dalam mendukung serta menciptakan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan startup.

Menurunnya Pendanaan Venture Capital

Sebelumnya, nilai pendanaan startup skala global terus mengalami peningkatan dari kuartal ke kuartal pada 2021, yaitu sebesar 33,38 persen dari Q1 (133,3 miliar USD) ke Q4 (177,8 miliar USD). Namun, menjelang 2023, pendanaan venture capital diperkirakan akan menurun, terlebih di kawasan Asia Tenggara.

Pasalnya, venture capital di dunia kian mengurangi pendanaannya pada Q1–Q3 2022. Menurut data CB Insights, total pendanaan ventura yang terealisasi pada kuartal ini hanya sebesar 74,5 miliar USD. Artinya, lebih rendah 34 persen jika dibandingkan dengan dua kuartal sebelumnya, yaitu 108,5 miliar USD pada Q2 dan 143,9 miliar USD pada Q1. Penurunan ini membuat Q3/2022 mencapai level terendah pendanaan venture capital dalam sembilan kuartal terakhir.

Mengutip Tech Collective SEA, penurunan pendanaan venture capital pada 2023 disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, pandemi dan inflasi yang memengaruhi ekonomi global karena membatasi aktivitas perekonomian negara. Apalagi, Amerika Serikat masih dilanda inflasi hingga mencapai 6,6 persen secara tahunan. Hal inilah yang menyebabkan The Fed kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis points (bps) pada November 2022. 

Kedua, adalah terjadinya ketegangan geopolitik di Asia dan Eropa. Hal ini menyebabkan terganggunya rantai distribusi kebutuhan sehari-hari, misalnya pangan (mis: gandum) yang berpengaruh pada iklim perdagangan global. Hal ini pula membuat investor enggan berinvestasi sebab stabilitas perekonomian yang fluktuatif akan memengaruhi hasil investasi.

Ketiga, yaitu perubahan iklim yang membuat berbagai negara berusaha mengurangi emisi karbon dan mendukung bisnis ramah lingkungan. Di sisi lain, beberapa startup kripto dan blockchain besar juga sedang dikritik karena jaringan ini menghasilkan 65,4 megaton karbon dioksida setiap tahunnya.

Akibat Menurunnya Pendanaan Venture Capital

Menurunnya pendanaan ini membuat venture capital akan memiliki ekspektasi yang lebih tinggi dan selektif dalam memberi pendanaan pada startup. Maka dari itu, startup harus mempunyai fundamental atau model bisnis yang kuat agar diminati venture capital. Sebab, jika tidak, startup rentan terdampak dari kondisi ekonomi yang sedang kurang baik.

Perusahaan startup juga harus memiliki inovasi dan target bisnis yang jelas. Pasalnya, tujuan venture capital berinvestasi yakni memberi ruang untuk startup yang memiliki potensi tumbuh dan mampu berkontribusi bagi masyarakat. Meski tidak harus segera mengantongi keuntungan, tentunya penting untuk memiliki jalan menuju profitabilitas tersebut. Bahkan, biasanya venture capital mengharapkan pengembalian sebesar 25–35 persen per tahunnya selama masa investasi.

Tak hanya itu, agar startup tetap mendapatkan pendanaan, mereka harus didirikan oleh orang-orang dengan rekam jejak yang mempunyai kredibilitas tinggi. Hal ini bisa dilihat dari keberhasilan proyek-proyek yang telah dilakukan sebelumnya.

Tren Bisnis yang Harus Diwaspadai pada 2023

Sebaik apa pun tindakan preventif yang telah dipersiapkan, kondisi pasar masih memegang peranan penting pada suatu bisnis. Meski begitu, pengetahuan seputar prediksi tren yang akan diminati tetap diperlukan. Melansir Forbes, berikut adalah tiga tren bisnis yang perlu menjadi perhatian oleh perusahaan pada 2023.

Pertama, yaitu memaksimalkan penggunaan teknologi untuk menekan biaya produksi dan efisiensi proses transaksi. Hal ini disebabkan, setiap tahunnya, perekonomian global mengalami inflasi sehingga bisnis harus lebih efisien dalam pendanaan. Kini, ada beberapa perusahaan yang telah menerapkan sistem automasi (digital) sehingga dapat menggantikan pekerjaan manusia yang sifatnya operasional. Misalnya, dengan adanya sistem akuntansi digital, jumlah akuntan pun dikurangi.

Kedua adalah memaksimalkan bisnis yang ramah lingkungan. Hal ini disebabkan meningkatnya kesadaran manusia akan krisis iklim. Nantinya, investor dan konsumen akan mempertimbangkan dampak ekologis saat memilih apa yang akan dibeli dan dengan siapa mereka berbisnis, terutama bagi investor tahap lanjut yang fokus pada prinsip bisnis Environmental, Social and Governance  (ESG).

Ketiga, yaitu memperhatikan kapasitas mental dan kompetensi sumber daya manusia. Pasalnya, jumlah karyawan yang cenderung menurun karena pengaruh inflasi tak diimbangi dengan pengurangan beban kerja. Mereka pun akhirnya kembali mempertanyakan prioritas hidup dan kariernya sehingga banyak yang mengalami quiet quitting. Di samping itu, jika perusahaan menemukan talenta yang kompeten dan berbakat, mereka harus memiliki strategi untuk membuat talenta tersebut bertahan.

Meskipun kita memasuki era baru yang penuh dengan ketidakpastian, teknologi tetap berperan penting pada kesuksesan pasca-krisis. Menilik ke belakang, startup teknologi seperti Microsoft (1975) muncul setelah Krisis Minyak (1973), Facebook (2004) setelah Dot Com Crash (2000), Sea-Gojek-Tokopedia (2009) setelah Krisis Keuangan Global (2007). Itu sebabnya, kami tetap optimis bahwa startup yang memiliki nilai dan memberikan manfaat tetap layak untuk didukung.

Ingin tahu lebih lanjut perihal VC dan bagaimana memulai dan mengembangkan startup? Skystar Capital, perusahaan modal ventura, menyediakan waktu untuk berdiskusi, brainstorm, network, atau pitch, di setiap Jumat ke-4 di setiap bulannya. Mari terhubung dengan Skystar Capital yang siap menemani langkah perjalanan startup Anda!